Bab 37
Dua pertanyaan balik secara berturut-turut itu dilontarkan dengan nada yang tinggi, yang menyiratkan aura paksaan yang tidak terlihat.
Isabel merasa malu. Pada saat itu, dia berpikir karena Kak Fendi yang sudah menyelamatkannya, pasti Kak Fendi jugalah yang merawatnya. Tentu saja, Isabel merasa kecewa.
Sekarang, setelah memikirkannya kembali, orang yang sudah menyelamatkan dirinya itu adalah Sion.
Isabel pun tersenyum tipis. "Nggak, nggak ada. Aku cuma agak terkejut."
Cedric tentu saja tahu jika Isabel tidak berkata jujur. Namun, dia merasa malas untuk mempermasalahkannya dan tidak bertanya lebih lanjut. "Masalah ibu angkatmu dan Denis, menurutmu bagaimana aku harus menanganinya?"
"Hah?" Isabel menatap Cedric dengan terkejut.
Dari nada bicara Cedric, kenapa seakan mengesankan jika Cedric ingin membantu dan melindunginya? Selain Kak Fendi, tidak ada seorang pun yang mengatakan ingin membantunya melampiaskan amarah.
Entah kenapa, Isabel tiba-tiba merasa canggung dan dia pun berkata, "Ngg
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda