Bab 30
Suasana begitu sunyi. Bahkan, suara jarum yang jatuh ke tanah pun bisa terdengar. Benar-benar membuat orang tertekan.
Entah sudah berapa lama waktu berlalu, tiba-tiba saja Eleya bertanya, "Ibu, Ibu mengejar pria itu, 'kan?"
Apa?
"Aku ...." Tidak.
Isabel ingin segera menyangkalnya. Namun, Eleya malah melanjutkan analisisnya.
"Ibu menyukainya, jadi Ibu pergi berkencan dan jalan-jalan dengannya. Ibu menyukainya, jadi Ibu ingin mengambil hati anak itu dengan menjilatnya, agar bisa menjadi ibu tirinya. Aduh, Ibu benar-benar bikin malu para wanita. Merugikan diri sendiri."
Eh, logika macam apa ini?
Isabel pun berkata, "Eleya, ini benar-benar nggak seperti yang kamu pikirkan. Aku dan dia ...."
"Tapi Ibu, pria itu kaya, tampan, dan kakinya juga panjang. Dia juga setampan dewa. Dia bahkan lebih tampan dari oppa-oppa di drama Korea. Aku memilihnya. Aku mendukung Ibu. Aku setuju kalau dia jadi ayahku."
Pfft.
Sikapnya ini berubah terlalu cepat, 'kan?
Isabel hampir muntah darah. Melihat wajah Eleya
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda