Bab 22
Bahu mungil Isabel yang cantik, tulang selangkanya yang indah dan setiap jengkal dari lekuk tubuh Isabel yang pas.
Tetesan air meluncur menuruni kulitnya yang tampak begitu putih, cantik, mulus dan menggoda.
Benar-benar memesona.
Sorot tatapan Cedric langsung menjadi lebih dalam.
Suasana pun hening mencekam.
Satu detik ....
Dua detik ....
Tiga detik kemudian ....
"Aaah!" Isabel memekik dengan begitu kencang sampai-sampai burung-burung langsung terbang jauh dari vila!
Isabel refleks memejamkan matanya dengan malu. Rasanya dia ingin bersembunyi di dalam tanah saja!
Cedric sontak terdiam.
Jeritan Isabel yang melengking di tengah malam seperti ini pasti membuat orang yang tidak mengerti mengira Isabel sedang dianiaya.
Apalagi ....
Cedric pun berujar kepada Isabel yang panik dengan suara yang terdengar rendah dan serak, "Mau sampai kapan mempertontonkan begitu? Atau kamu memang sengaja?"
Isabel sontak menyadari bahwa dia hanya menutupi wajah dan matanya! Astaga, kenapa dia bodoh sekali!
Bet
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda