Bab 822
"Evolusinya cuma bisa diperlambat. Kalau memang bisa ditahan untuk sementara, ya kita coba tahan semampu kita," ucap Davin sembari membantu Shani memencet pasta gigi dan menyikat giginya. "Aku sudah minta Yoga dan Yesa buat beli properti di Magnordia, Donia Tenggara. Di beberapa wilayah lain juga. Kalau situasinya benar-benar sudah nggak terkendali, kita sembunyi di wilayah yang paling bahaya sekalian."
Semakin berbahaya tempat persembunyian mereka, semakin sulit juga untuk ditemukan.
Shani mengernyit khawatir. Namun, dia tahu itu adalah pilihan yang terbaik untuk keluarga mereka.
Sekali mereka memutuskan untuk meninggalkan perbatasan, itu artinya mereka harus memulai hidup baru dalam pelarian.
Sekali keluar dari sini, kemungkinan untuk kembali ke rumah sangatlah kecil, bahkan bisa dibilang mustahil.
Di luar rumah Davin.
Jayden tiba dengan mobilnya untuk menjemput Ethan dan Xenia.
Xenia sudah siap untuk pergi dan meminta Xixi membukakan pintu. Setelah pintu terbuka, gadis itu melarikan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda