Bab 799
Xavion berdiri di tempatnya, terdiam.
Davin menggenggam tangan Shani dan menariknya ke samping.
"Xavion dan Xenia cerdas. Kalau kita bisa menyadari ada yang aneh dengan kepala sekolah itu, mereka pasti juga bisa menyadarinya."
Shani terdiam sejenak. Setelah lebih tenang, barulah dia memahami maksud Davin.
Memang benar manusia tidak bisa lepas dari dorongan emosi. Namun, jika dia terlalu memedulikan keselamatan anak-anak, hal itu malah akan memengaruhi penilaian objektifnya, membuatnya menjadi buta dan tidak rasional.
Shani duduk di sofa, diam dalam keheningan cukup lama.
Dahulu, dia tidak pernah merasa dirinya adalah individu yang utuh dan mandiri, apalagi berpikir bahwa suatu saat dia akan menjadi seorang ibu.
Dari yang awalnya merasa terasing hingga perlahan mampu bersosialisasi, dia telah banyak berubah.
Shani tertawa pelan. Ternyata hal ini tidak buruk juga.
Sekarang dia makin terlihat seperti orang lain pada umumnya, seorang ibu-ibu biasa.
Dia tidak lagi "istimewa," tidak lagi mem
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda