Bab 791
Sesampainya di vila di puncak gunung.
Untuk merayakan kembalinya Davin dan Shani, semua teman-teman mereka berkumpul untuk makan bersama.
Setelah mengantarkan Xavion dan Xenia, Arya langsung pergi dari sana. Dia tidak punya muka untuk ikut makan malam bersama, dan tidak ingin berada di sana. Melihat kebahagiaan Shani dan Davin malah membuat dadanya semakin sesak.
Padahal vila ini miliknya …
"Pemandangan di tempat ini indah sekali," kata Clara takjub. Di sela-sela waktunya saat memanggang di teras, dia merentangkan tangan lebar-lebar dan menikmati embusan angin malam.
"Mimpi buruk kita sudah berakhir. Syukurlah."
Memang, semuanya terlihat seperti sudah berakhir. Rasanya seolah mereka berhasil meraih kemenangan.
Namun, tidak ada kemenangan sejati dari pertempuran di balik bayang-bayang seperti ini …
Yoga sejak awal sudah tampak tidak nyaman. Dia duduk di sudut ruangan dengan wajah suram sambil diam-diam menatap Shani.
Dia sangat takut Shani tiba-tiba menghantam kepalanya lagi.
"Lihat-lih
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda