Bab 761
"Joko, kamu benar-benar menjijikkan." Aku menatap tajam ke arah Joko yang berusaha memanipulasi Davin.
Ikatan antara ibu dan anak adalah hal yang sakral, apalagi bagi Davin yang mendambakan figur seorang ibu. Joko tahu, Davin tidak akan berani membahayakan nyawa wanita yang telah melahirkannya.
"Davin, pikirkan lagi baik-baik. Bergabunglah dengan kami." Joko tidak berbicara panjang lebar dan hanya menatap Davin.
Citra tadi sudah menjelaskan niat sindikat untuk mengajak Davin bergabung, jadi dia tidak perlu menambahkan apa-apa lagi.
"Eh, biarkan kami pergi! Aku sudah repot-repot mencari sandera, tapi tuntutanku nggak didengarkan ... " gerutu Yoga, pelan.
Namun, Joko tidak memedulikan Yoga. Dia tetap menatap Davin lekat-lekat.
Saat ini yang paling penting baginya adalah otak Davin.
Tidak terbayangkan apa yang bisa dilakukan oleh Davin dengan kegeniusannya itu.
Dia pasti mampu memberikan keuntungan besar bagi sindikat.
"Selama ini sindikat di Benua Altena selalu tertinggal dari sindikat d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda