Bab 687
"Tahu, nggak? Nyawa Tuan nyaris melayang!"
Fendi akhirnya membawa Davin ketika pria itu sudah sekarat dan tergeletak di genangan darah.
"Tuan Davin, mohon kembalilah ke keluarga Isman demi orang yang Tuan sayangi. Kalau Tuan nggak masuk ke lingkaran orang berpengaruh, Tuan nggak akan pernah bisa menang melawan para konglomerat itu."
Fendi tidak henti-hentinya membujuk supaya Davin mau kembali ke keluarga Isman.
"Kembali? Aku pasti akan kembali, tapi nggak ada tempat buatku di keluarga Isman kalau aku kembali sekarang." Davin berbaring di ranjang rumah sakit, memandang lurus keluar jendela. "Keluarga Isman itu sudah seperti sarang serigala lapar. Kalau nggak pura-pura gila, aku malah bisa mati sebelum melawan para konglomerat itu."
Davin harus berpura-pura keterbelakangan mental supaya bisa terus bertahan hidup di bawah pengawasan keluarga Isman.
Dia harus sabar menunggu waktu yang tepat untuk bertindak.
"Jimmy itu licik dan kejam. Tuan Davin, mohon hati-hati."
Setelah kalimat itu terlo
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda