Bab 685
Rumah Sakit Hairo.
Suara dengungan alat medis, aroma alkohol dari cairan disinfektan, cahaya putih pucat yang membuat mata pusing, dan koridor yang sunyi. Perpaduan yang membuat orang serasa sedang berada di alam kematian ...
"Tahan sebentar lagi ... "
Jeritan yang memilukan bergema dari dalam kamar inap steril.
Seorang perawat muda berdiri di samping sambil memalingkan wajah, tak tega melihat penderitaan sang pasien.
Di atas ranjang rumah sakit, sang pasien sudah sekarat. Namun, jarinya yang sudah terbakar hingga tak bisa dikenali itu masih menggenggam selembar foto ukuran 2x3 erat-erat.
"Shani ... "
"Shani ... "
"Pita suaramu rusak. Dioperasi pun nggak akan bisa pulih seperti sebelumnya. Sebisa mungkin jangan bicara, tahan saja."
Dokter memperingatkan dengan lembut seolah merasa kasihan.
"Hmm."
Pasien hanya menunduk, membenamkan wajahnya ke dalam bantal sambil menahan rasa sakit luar biasa saat dokter membersihkan luka-lukanya yang penuh darah dan daging yang koyak.
"Mustahil, dia bi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda