Bab 661
"Iya, semalam hujan deras," ujar Arya sambil mengulurkan tangan ke arahku. "Jadi, bunga di luar sekarang mekar dan udaranya segar sekali."
Aku meraih tangan Arya, bangkit dari tempat tidur, dan berjalan ke luar dari kamar ke balkon.
Ternyata aku berada di sebuah vila di puncak gunung. Udara di sini segar dan aku bisa melihat pemandangan lereng gunung.
"Kapan kita pindah ke sini?" Ingatanku terasa kabur. Memang, kami baru saja pindah, tetapi entah mengapa rasanya aku melupakan sesuatu.
"Baru beberapa hari lalu. Kenapa? Terlalu jauh, ya?" jawab Arya.
Aku menggeleng.
Aku sangat menyukai tempat ini.
Entah apa alasannya, aku sangat ingin tinggal di sini.
"Mama, Papa! Xixi lari ke luar!"
Dari luar, anak-anak memanggilku dan Arya.
Aku bergegas turun dan mencoba menenangkan Xavion yang terlihat khawatir karena Xixi kabur.
"Nggak apa-apa. Xixi pintar, dia akan pulang sendiri nanti."
Xavion berdiri di lorong dan menatapku dengan mata yang berkaca-kaca. "Tapi, bagaimana kalau nanti Xixi nggak pul
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda