Bab 61
Ekspresi Arya terlihat dingin dan datar seperti biasa.
Sementara itu, Yuna terlihat bahagia. Dia menunduk menatap perutnya dan tampak sangat menantikan kelahiran anaknya.
Aku pun tertawa dengan sinis. Seandainya aku masih hidup, bagaimana Arya akan memperlakukan calon bayi yang kukandung? Apa dia akan memaksaku menggugurkannya atau justru dia sendiri yang menggugurkannya?
Arya 'kan serba bisa.
Arya dan Yuna sontak menoleh menatapku, sepertinya mereka mendengar tawa sinisku.
Sorot tatapan mereka terlihat kaget.
Arya sontak berjalan menghampiri dengan wajah yang tampak pucat. "Shani ... "
Aku langsung mengernyit. Sanny memang terlihat mirip denganku dulu, tetapi tidak kusangka Arya sampai salah mengenali. "Kamu siapa?"
Arya menatapku selama beberapa saat, lalu melangkah mundur dengan ekspresi yang terlihat kecewa.
"Dasar orang gila ... " umpatku dengan suara pelan, lalu berjalan melewati Arya dengan kedua tangan yang terkepal.
"Arya, dia bukan Shani ... Kamu salah lihat ... " ujar Yuna d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda