Bab 582
Dalam waktu singkat di mana waktu terasa berhenti, kami saling berpelukan erat di dunia kami sendiri.
Kami naik ke dek kapal, menunggu kapal penyelamat tiba dengan cemas.
Pasalnya, saat kapal penyelamat tiba, kapal milik sindikat malah semakin mendekat alih-alih menjauh pergi.
"Kami datang untuk menyelamatkan kalian semua. Naiklah." Para iblis bertopeng manusia itu mulai berpura-pura melakukan misi kemanusiaan dengan menyelamatkan korban yang selamat di kapal pesiar.
Di dek kapal yang bersebelahan …
Aku melihat sosok yang tak asing lagi.
Itu ibunya Arya, Bibi Bibi Vero.
Dia berdiri di atas dek di seberang mengenakan jas hujan. Rambutnya tertiup angin laut yang kencang, membuat penampilannya tampak asing dan mengintimidasi.
Wanita itu diam di sana, memperhatikan Arya yang masih membantu orang-orang yang selamat dengan tatapan mata yang sulit diartikan.
Mungkin, dia tidak pernah menduga bahwa putranya ternyata selemah ini.
Hasil didikannya ini tidak sepadan dengan rencana yang sudah dia
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda