Bab 581
Air laut perlahan-lahan mulai memenuhi ruangan. Rasanya sudah lama sekali aku menunggu di dalam air.
Aku sendiri dibuat terkejut oleh tubuh ini. Ternyata kapasitas paru-paruku mampu membuatku menahan napas selama dua menit.
Sepertinya kondisi fisik Sanny jauh lebih baik dari yang kubayangkan.
Namun, kapal bergoyang hebat akibat ombak yang begitu kuat. Kecepatan air yang masuk pun melambat dan tekanan air membuat ranjang semakin menindih Davin.
Aku berusaha semampuku berenang ke permukaan untuk menghirup udara melalui celah, lalu menyelam kembali untuk memberikan udara kepada Davin.
Padahal nyawa kami sedang berada di ujung tanduk, tetapi pria licik ini masih sempat-sempatnya menahan kepalaku dan menciumku saat aku mencoba memberinya udara untuk bernapas.
Tabiat genit orang ini memang sudah tidak kenal waktu, tidak ada obatnya.
Aku hanya menatapnya tak habis pikir. Mau kesal pun memangnya aku bisa apa dalam situasi begini? Susah juga mau memukulnya di dalam air.
Aku pun naik sekali lagi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda