Bab 57
Aku sontak terbangun, napasku terengah-engah.
Suasana di dalam kamar mulai menjadi gelap, langit di luar sana juga mulai berubah menjadi malam.
Ternyata aku tidur sepanjang siang. Sebentar lagi, malam akan tiba.
Sementara itu, Davin terus menatapku sambil duduk di tepi kasur.
Ya ampun, jantungku langsung berdebar kencang saking kagetnya ...
Siapa pun juga pasti akan merasa takut begitu menyadari seorang tersangka pembunuhan sedang menatap mereka.
Aku mengusap-usap dahiku, rasanya pikiranku agak kacau. "Jangan menatapku terus-terusan begitu ... Bikin takut saja."
Davin menundukkan kepalanya, tetapi segera menengadahkannya lagi dan kembali menatapku. Di bawah sinar lampu malam, matanya tampak berbinar-binar dan tajam seolah-olah dia ingin membaca isi hatiku.
Entah kenapa aku jadi merasa agak gelisah. Tolong berhentilah memandangiku! Aku takut Davin menemukan petunjuk apa pun itu dan menyadari bahwa aku bukanlah Sanny yang asli!
"Makan malam. Tadi diantar," kata Davin sambil menunjuk ke a
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda