Bab 541
"Yoga, cepat naik!" teriak Yesa setelah mulai memanjat.
Davin melirik Yesa dan Yoga dengan jengkel. "Apa kalian nggak punya malu? Perempuan dan anak-anak belum naik, tapi kalian sudah berebut begitu."
Yesa pun tersadar bahwa Davin masih tetap menunggu di bawah.
Anehnya, kawanan anjing hitam itu sepertinya takut pada Davin.
Anjing-anjing itu berhenti sekitar tiga meter dari kami dan menggeram sambil memamerkan taring-taringnya yang tajam, siap untuk menyerang.
Aku juga sedikit terkejut. Anjing-anjing buas ini sepertinya takut pada sesuatu. Apa yang binatang ini takutkan dari Davin?
"Ayo, naik." Aku membantu anak-anak dan Yaya naik terlebih dahulu. Mateo yang menunggu di dek atas segera mengulurkan tangan untuk menarik anak-anak ke atas dan aku pun bersiap menyusul.
Namun, sebelum aku sampai di atas, pintu tiba-tiba ditendang tertutup.
Tadi aku sempat memperhatikan bahwa wajah Mateo terlihat suram. Aku seharusnya sudah menduga bahwa ada orang lain di atas sana.
Seperti yang sudah diumumk
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda