Bab 520
Ben berbalik dan mendatangi kami yang masih berada di dek.
"Hebat sekali pembunuhnya bisa mematahkan leher dengan tangan kosong. Aku cuma pernah lihat di film," gumam Yoga yang segera mendekati Yesa. "Biar aku coba."
Yesa memelototi Yoga dengan kesal. "Pergi sana!"
Yoga langsung tertawa dan aku pun ikut terhibur.
Ben bersandar di ambang pintu dan tersenyum lemah. "Sudah, jangan bercanda. Periksa dulu orang-orang di dek."
Yesa mengangguk dan memperhatikan para pria yang berada di atas geladak satu per satu. Tidak ada seorang pun yang terlihat kuat sampai-sampai bisa mematahkan leher dengan tangan kosong.
"Di mana Clara?"
Waktu belum lama berselang sejak Ben pergi ke atas geladak untuk menemui kami. Namun, Clara yang sedang memeriksa mayat di toilet lantai lima belas tiba-tiba menghilang.
Jantung Ben seolah-olah ingin melompat ke luar. "Clara!"
Aku dan Davin ikut mencarinya.
"Kalian berdua tetap di sini, periksa orang-orang." Davin memerintahkan Yoga dan Yesa.
Kami segera turun ke lantai
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda