Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Oleh: Webfic

Bab 486

"Dokter, kalau matamu sampai buta, apa kamu masih punya nilai di laboratorium ini?" tanyaku sambil menyeringai dan mempererat cengkeramanku. Tubuh dokter itu mulai menggigil ketakutan. "Buka semua pintu sel!" Aku memerintahkan seorang staf laboratorium. Staf laboratorium itu tampak ragu. Namun, karena atasannya kujadikan sandera, dia pun patuh dan membuka semua pintu sel. Satu per satu, subjek eksperimen keluar dari ruang tempat mereka dikurung dan berjalan ke arah kami. Orang-orang yang tadinya berlutut di lantai juga berdiri. "Padahal, kamu tadi bilang kalau mereka cuma mau menuruti kamu, 'kan?" tanyaku, kembali menyeringai. Dokter itu benar-benar ketakutan. Aku mendorong dokter itu ke depan salah satu subjek eksperimen sambil berkata, "Tentara bayaran laboratorium yang berjaga di depan butuh waktu lima menit di lorong disinfeksi kalau ingin kemari." Pria yang dijadikan subjek eksperimen itu menatapku dan mencekik dokter yang kudorong ke arahnya. Diiringi bunyi tulang retak, leher do

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.