Bab 485
"Subjek eksperimen Nomor 77, dari ekspresimu sepertinya kamu sangat nggak suka dengan sistem di tempat ini." Dokter ini memang orang yang pendendam.
Aku hanya menatap dokter itu dengan acuh tak acuh dan sama sekali tidak berniat menanggapinya. Di tempat ini, bahkan eksistensiku tidak dianggap cukup berharga untuk dipanggil dengan sebuah nama.
"Kamu harus lihat sendiri hasil kerja kerasku dalam menciptakan sistem ini." Tangan dokter itu terangkat saat dia mengarahkan jari telunjuknya ke ruang kaca di sampingku. Petugas mengeluarkan subjek percobaan dari salah satu ruang kaca.
Subjek percobaan yang ini merupakan seorang wanita yang sangat cantik.
Wanita itu menghampiri dokter tadi dengan langkah lunglai. Dia tak ubahnya seperti makhluk kosong tanpa jiwa.
"Cepat berlutut." Dokter itu memerintahkan dengan suara tegas, seolah-olah dia sedang mencoba mendapatkan pengakuan di tempat ini.
Tanpa keraguan sedikit pun, subjek eksperimen itu langsung berlutut di kaki dokter itu.
Dokter itu pun men
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda