Bab 471
Wanita yang memakai kacamata itu terlihat sangat dewasa dan tenang. Pembawaannya tampak lebih tua dariku, tetapi kulitnya yang masih sangat kencang itu terlalu halus dan mulus. Sulit sekali untuk menebak usianya.
Aku menatap wanita di hadapanku ini dengan penuh waspada. Entah kenapa, aku merasa ada semacam ... bahaya aneh yang tidak bisa dijelaskan.
"Tindakan Sanny melukai suami Maureen adalah bentuk pembelaan diri yang sah karena suami Maureen membawa pisau dan mencoba melukai Sanny. Dalam situasi genting seperti itu, wajar saja kalau Sanny merebut pisau dan melawan balik untuk melindungi diri. Selain itu, lawannya hanya mengalami luka ringan," jelas Yesa panjang lebar, kini dia kembali mendominasi perbincangan berkat kecerdasannya.
Dengan ekspresi tidak senang, dia mendorong Yoga ke samping dan berjalan maju untuk mengonfrontasi Aldi dan Pak Yahya secara langsung. "Sebagai ayah Sanny, Pak Aldi bilang kalau putri Pak Aldi ini emosinya nggak stabil dari kecil?"
Ditanya seperti itu, Ald
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda