Bab 470
Pak Yahya melirik Aldi dan Maria, lalu dengan berkata dengan lantang, "Sudah, jangan buang-buang waktu lagi. Langsung bawa saja orang itu pergi. Aku lihat penyakit jiwanya sudah kambuh."
Pak Yahya langsung memerintahkan orang-orang dari rumah sakit jiwa untuk menangkapku.
Orang waras yang dikurung di rumah sakit jiwa pun bisa menjadi gila karena tersiksa di sana.
Pintu besi ditendang terbuka dan beberapa orang menerobos masuk.
Keluarga Isman ingin memisahkanku dari Davin, kemudian fokus menghadapi Davin.
"Eh, kalian mau apa? Siang bolong, nggak ada angin, nggak ada hujan, kalian menerobos masuk ke rumah orang lain. Memangnya kalian anggap polisi itu apa?" Saat orang-orang Pak Yahya baru masuk ke taman, mobil jip butut milik Ben berhenti di depan gerbang.
Ben turun dari mobil, menyulut sebatang rokok, dan mengedarkan pandangannya padaku, Davin, lalu Yoga. "Selama ada aku di sini, mereka nggak akan berani menyentuhmu."
Dari dalam mobil, Yesa tiba-tiba keluar. Wajahnya pucat dan dia seger
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda