Bab 459
Ketika keluar dari ruang bawah tanah, pinggangku terasa pegal.
Aku memelototi Davin yang segera mengalihkan tatapan dengan canggung sambil berkata, "Shani, kasur di bawah kayaknya kurang bagus. Aku akan minta Fendi menggantinya."
"Kamu saja yang diganti," semburku sambil menggertakkan gigi.
Davin segera meraih tanganku. "Nggak ada notanya, jadi nggak bisa dikembalikan atau ditukar."
Aku hanya menunduk, menatap tangan Davin yang menggenggam tanganku, dan membiarkan dia menuntunku ke luar.
Di luar ternyata hujan deras. Kami tidak menyadarinya karena berada di ruang bawah tanah.
Aku benar-benar menyukai sensasi terpisah dari dunia luar saat berada di sana. Hal itulah yang memberiku rasa aman.
Aku terisolasi sepenuhnya, tidak tahu apakah sekarang siang atau malam, hujan atau cerah.
"Shani!" Arya bergegas menghampiri dengan cemas setelah melihatku. "Kamu nggak apa-apa, 'kan?" tanyanya. "Kamu mau apa?" tanyaku di bawah hujan. Arya memegangi payung untukku.
Baju Arya agak basah karena kehujan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda