Bab 453
"Keinginan manusia nggak kenal batas, seperti lubang hitam yang bisa menelan segalanya," ujar Yeno sambil memandang ke luar jendela mobil. "Ada yang bilang, manusia bukan penghuni asli bumi, melainkan orang-orang yang dibuang karena dosanya. Manusia terjebak dalam siklus kelahiran, penuaan, penyakit, dan kematian."
"Dokter Yeno percaya pada omong kosong semacam itu?" Aku tersenyum sinis.
"Omong kosong? Akhir dari ilmu pengetahuan adalah teologi. Ilmu pengetahuan nggak mampu menjelaskan segala hal dan membutuhkan teologi." Yeno tertawa. "Misalnya saja kehidupan abadi. Konsep itu kelihatannya mustahil, tapi apa benar begitu?"
"Tiga ribu tahun lalu, apa manusia pernah membayangkan kalau suatu hari nanti, rata-rata umur manusia bisa mencapai 73 tahun seperti sekarang? Kemajuan medis berhasil memperpanjang umur manusia hampir dua kali lipat meskipun hal itu juga menyebabkan peningkatan populasi orang tua dan bertambah beratnya beban masyarakat."
Mendengar perkataan Yeno, aku mengerutkan ken
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda