Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Oleh: Webfic

Bab 434

Mendengar suara Arya, Yuna kembali memiliki harapan. Dengan tergesa-gesa, dia menuruni tangga, tetapi kemudian tergelincir. Sambil merintih kesakitan, Yuna memanggil, "Arya … " Aku sejenak mengamati kondisi di bawah dengan bantuan cahaya obor. Benar saja, jalur evakuasi di lantai tujuh langsung menuju ke lantai satu. "Dari mana kamu bisa mendapatkan obor?" tanyaku, setengah berteriak. "Liftnya jatuh dan terbakar, jadi aku mengambil kayu sisa konstruksi untuk membuat obor ini." Arya memang cerdas. Dia memahami bahaya jika tidak ada penerangan dan menggunakan sampah di gedung untuk membuat obor. "Kalau tahu akan begini, lebih baik kita nggak keluar dari lift," ujar Yesa dengan nada mengeluh. "Iya, tapi insting kita akan tetap menyuruh kita keluar. Lagian, kita nggak tahu apa kita bisa selamat waktu liftnya jatuh." Aku terus menuruni tangga. Dengan bantuan pencahayaan dari lantai satu, aku sudah tidak harus meraba-raba dalam kegelapan lagi. "Waktu menghadapi situasi yang nggak pasti, nalu

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.