Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Oleh: Webfic

Bab 427

Zane tertegun dan menatap Ben, merasa tersentuh. Dia kembali menunduk dan berbicara dengan lirih, "Maaf … " Sikapnya menunjukkan penyesalan. Namun, permintaan maaf tidak ada artinya untuk kesalahan yang hampir merenggut nyawa. Kami semua hampir tewas di lantai empat belas hanya karena keegoisan Zane. Clara dengan enggan melemparkan tali ke bawah. Yuna sepertinya benar-benar takut terbunuh. Dengan cepat dia merebut tali, lalu memandang Arya. "Arya ... kamu tahu aku nggak boleh mati di sini." "Yuna bawahan Yeno. Dia tahu rahasia Penciptaan Dewa." Arya melirikku seolah-olah meminta persetujuan. "Dia tewas di sini pun aku masih bisa cari tahu soal program itu," balasku dengan tenang. "Ya, gampang saja," timpal Davin menyetujui. Saking takutnya, suara Yuna gemetar saat berkata, "Sanny ... jangan keterlaluan." "Aku keterlaluan?" Aku tersenyum dan menunduk melihat Yuna di bawah. "Waktu kamu membohongi Shani dan membuatnya terbunuh, apa kamu juga berpikir kalau itu keterlaluan?" Yuna makin puc

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.