Bab 371
"Bagaimana menurutmu?" tanya Yoga pada Davin.
Davin hanya berdiri di tempat sembari melihat Yuna yang berjalan menjauh.
Aku bersembunyi di balik pintu, agak kebingungan.
Entah mengapa, aku takut Davin tidak akan mengenaliku.
Perasaan ragu dan tidak memperoleh pengakuan dari orang lain sungguh membuatku panik.
Sangat takut.
Apakah Davin merasakan hal yang sama? Saat aku ragu dan tidak percaya padanya, bahkan salah paham padanya ...
Aku menundukkan kepala dan memegang tanganku dengan gugup, sambil berpikir bagaimana menjelaskannya kepada Davin supaya dia percaya padaku.
Namun, banyak hal yang benar-benar tidak kuingat. Aku tidak ingat dia. Aku juga tidak bisa mengingat semua yang terjadi di panti asuhan. Seperti yang diucapkan Yoga, aku memang tidak pintar, aku sangat bodoh ... aku selalu merepotkan banyak orang.
Bahkan, aku tidak tahu bagaimana diriku yang dulu dan Yuna jauh lebih mengenali diriku yang dulu ketimbang diriku sendiri.
Aku sangat takut.
"Kamu nggak dengar aku bicara?" Yoga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda