Bab 367
Setibanya di rumah, aku tergesa-gesa turun dari mobil dan berlari ke ruang bawah tanah.
Xixi, yang tinggal di kandang besi, terus menggonggong. Jelas, dia merasakan bahaya dan kegelisahan sang pemilik.
Aku benar-benar panik. Luka di telapak kakiku kembali berdarah, membuatku terjatuh di tangga.
Rasa sakit menjalari sekujur tubuhku hingga tangisku turut pecah.
Sambil menahan rasa sakit, aku bangkit dan berjalan dengan kaki yang pincang menuju ruang bawah tanah.
Aku mulai takut.
Saat ruang bawah tanah terdengar berisik, aku tidak takut kalau Davin menghancurkan barang-barang. Aku lebih takut andai situasinya sunyi senyap.
Yoga bilang, Davin akan melukai dirinya sendiri.
Aku pun tidak tahu mengapa aku begitu khawatir, seolah-olah ada suara yang berbisik padaku, "Pergi dan selamatkan dia. Lekas pergi dan selamatkan dirinya."
Mencoba untuk menggoyangkan gagang pintu sekeras mungkin, aku memutar kawat besi di luar dengan tangan yang gemetar seraya membuka pintu untuk masuk.
Saat pintu terbuk
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda