Bab 321
"Dia nggak akan ikut denganmu ..."
Davin yang mengenakan baju pasien berkata dengan suara parau sembari berdiri di depan pintu.
Dia terengah-engah sambil menatap tajam ke arahku, seolah-olah memohon kepadaku untuk tak ikut dengan Arya.
Arya memberi peringatan kepada Davin, "Vincent, kira-kira sampai kapan kamu akan terus berpura-pura!"
Aku mendorong Arya sembari berkata dengan sungguh-sungguh, "Pak Arya, hidup matiku bukanlah urusanmu. Yang sudah tiada, nggak akan pernah bangkit kembali. Aku bukan Shani, kamu juga nggak perlu melampiaskan rasa bersalahmu padaku. Kuharap, kamu nggak ikut campur lagi dalam urusanku."
Arya seakan-akan sangat terluka saat melihat sikapku yang begitu blak-blakkan.
Dia melihatku dengan tatapan yang rumit sembari tersenyum masam, "Jadi, seperti ini rasanya nggak dipercayai oleh seseorang ... Shani, kamu sedang balas dendam padaku, 'kan?"
biar dia rasakan semua apa yang Shani alami di masa lalu.
"Nggak usah berlebihan." Aku mengernyitkan dahi karena merasa Ary
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda