Bab 295
Aku terkejut melihat Ben.
"Benar, aku sempat melihat TKP, pelaku sepertinya sengaja meniru kasus pembunuh berantai, tapi sekarang nggak bisa dikecualikan sepenuhnya." Ben mengangguk.
"Dokter Ariel melakukan otopsi dan menemukan luka fatal terletak pada tengkuk kepala korban karena ada seseorang yang menghantam dari belakang sampai mengakibatkan kematian. Tekniknya sangat rapi dan tahu harus melancarkan serangan ke mana untuk memberikan serangan mematikan." Yesa berpikir sejenak. "Korban sepertinya sedang menelepon sebelum meninggal karena ada bekas jatuhnya ponsel yang tertinggal di tanah, tapi ponsel tersebut diambil oleh si pelaku. Pelaku dari kasus pembunuhan berantai memiliki sebuah kebiasaan yaitu nggak mengambil semua barang dari korban yang dia bunuh, seolah dia sangat yakin pihak kepolisian nggak akan mampu menemukan identitasnya."
"Kalau gitu, pembunuhan ini merupakan dua kasus yang berbeda," ujarku dengan suara lirih.
Kasus pembunuhan berantai dan kasus mayat Gang Lamang adal
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda