Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Oleh: Webfic

Bab 238

Jangankan kepahitan, bahkan paku pun harus mereka telan! Merry melihatku dengan sorot mata penuh ketakutan sembari menggelengkan kepala dengan panik. Aku tahu dia kaget. Bahkan, aku sendiri pun ... kaget. Apa yang sedang aku lakukan? Begitu keluar, aku mengunci pintu gudang. Pelayan sedang membuang sampah di pintu belakang halaman. Dia melihatku dalam diam, tak bersuara ataupun menyapa. "Di gudang ada tikusnya. Aku taruh beberapa racun tikus di dalam, sudah sekalian kunci pintunya. Jangan masuk gudang dulu hari ini supaya tikusnya nggak kabur. Besok baru periksa dan lihat apa tikusnya sudah mati atau belum," kataku dengan nada datar. Pelayan itu terlihat agak kesal. "Aku tahu." Tampaknya, Sanny tak jauh berbeda seperti pembantu di rumah ini. Dia sering melakukan pekerjaan rumah, sehingga pembantu sudah terbiasa. Aku tersenyum. Semua ini akibat ulahnya sendiri. Ada beberapa kejahatan yang melampaui batas hukum dan moral. Apa memang tidak ada yang bisa menghentikan mereka? Segala sesuatu

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.