Bab 236
Tanggal XX Bulan XX Tahun XX. Cuaca cerah. Sepertinya, orang tua kandung tidak menyukaiku. Mereka menganggapku dari desa.
Adikku pun nggak menyukaiku. Dia selalu memandang rendah diriku, nggak mau duduk bersamaku di mobil karena takut ditertawakan teman-temannya.
Dia dan teman-teman sekelasnya mengasingkan kami.
Hari ini, Merry dan beberapa anak lainnya kembali mengunciku di toilet. Mereka memaksaku membuka pakaian dan minum air kotor dari toilet. Sambil mengejek, mereka menyebutku "pecundang kampung" dan "idiot".
Aku hanya bisa menahan diri dan berharap kalau semua ini akan segera berakhir setelah aku lulus. Aku nggak ingin kuliah. Aku hanya ingin meninggalkan rumah ini secepatnya.
Aku pikir, pedesaan adalah neraka. Nggak disangka, tempat ini lebih menakutkan.
...
Hari ini, Merry menyuruh pengasuh untuk memberiku nasi bungkus yang sudah basi, sementara dia menikmati makanan bergizi yang disiapkan koki pribadi. Aku sangat lapar. Jadi, aku mengadukan ini pada orang tuaku. Namun, mereka
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda