Bab199
"Berengsek," umpatku dengan menggertakkan gigi, Arya ini makin kurang ajar.
Sebelumnya dia sudah memperlakukanku seperti itu, lalu sekarang dia ingin mencelakakan Davin juga.
Aku marah dan ingin mengungkapkan wajah palsunya di panti asuhan, tetapi Davin menahanku.
Dia melihatku dengan tatapan menyedihkan. "Shani, jamurnya nanti sudah nggak garing."
Melihat dia harus mengantre begitu lama untuk membelinya, jika aku tidak memakannya maka dia pasti akan sedih.
Sekarang aku mengerti kenapa ada yang namanya strategi wanita cantik di dunia ini, cara ini memang efektif.
Dia berdiri di bawah lampu jalan dengan tatapan menyedihkan dan memohon, bisakah kamu menolaknya? Aku tidak mungkin menolaknya.
Aku menerima jamur goreng itu dan memakannya beberapa gigit. Rasanya memang renyah, sepertinya belum lama digoreng.
Davin tidak punya waktu untuk pergi ke panti asuhan, ini adalah bukti bahwa dia tidak ada di sana.
"Shani, enak nggak?" tiba-tiba dia mendekatkan kepalanya, jaraknya sangat dekat dengank
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda