Bab198
"Panti Asuhan ... aku di panti asuhan."
Yuna pergi ke panti asuhan? Dia pasti cari mati.
"Aku tebak Arya juga berada di sekitar situ, 'kan? Kamu sangat mencintainya, tentu saja dia akan melindungimu. Kamu cukup pandai mencari perlindungan ganda dengan memanggilku. Bagaimana? Apakah membunuh Shani saja belum cukup? Kamu juga ingin membunuhku? Aku nggak sebodoh Shani."
Ketika mengucapkan kata-kata tersebut, aku merasa sedikit bersalah ...
"Kamu akan datang, karena kamu ingin tahu rahasia Shani ... " Yuna terdengar sangat yakin.
Tampaknya dia sudah berdiskusi dengan Arya. Dia memintaku pergi untuk melihat wajah pembunuh sebenarnya, yaitu "Davin".
Arya selalu mengatakan bahwa dia akan membuatku melihat siapa Vincent sebenarnya, dia dan Yuna yakin bahwa pembunuhnya adalah Davin.
Ini juga merupakan alasan kenapa Yuna bersikeras memintaku pergi.
"Dia datang ... " Suara Yuna terdengar makin gemetar.
"Datanglah sekarang, kamu bisa bertemu dengan suamimu," ucap Yuna sambil gemetar, lalu dia menu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda