Bab 131
Tatapanku tertuju pada Vincent, aku sebenarnya tidak terlalu berharap.
Dia selalu hidup dalam khayalannya dan menganggap aku adalah Shani.
Setelah mengetahui aku mungkin sengaja meniru Shani untuk menipunya, dia mungkin akan lebih marah daripada Arya.
"Wanita itu sedang berbohong." Vincent berjalan ke sampingku dan menggenggam erat tanganku. "Shani dibunuh olehnya, dia sengaja mancing Shani keluar. Aku ada buktinya."
Vincent menatap Arya, rekaman percakapan itu sudah membuktikan segalanya.
Aku melirik Vincent, tidak tahu mengapa dia masih melindungiku.
Jika dia hanya menganggapku sebagai Shani dalam khayalannya, seharusnya dia sudah sadar sekarang.
"Dia yang nyuruh aku memancing Shani keluar! Kalian berdua mungkin bersekongkol ingin ngebunuh Shani! Mana aku tahu Shani akan mati saat dia keluar pada tanggal 15?" kata Yuna sambil menangis. Dia tampak sangat kasihan.
Dia menatap Arya dan berkata dengan tercekat, "Arya, kamu harus percaya padaku. Aku benar-benar nggak tahu Shani akan mati
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda