Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Oleh: Webfic

Bab 130

Pengawasan polisi sangat ketat di sini, aku tidak percaya tidak ada penyadap di bangsal Yuna. "Kamu dan pembunuh itu bersekongkol. Kamu adalah kaki tangannya." Yuna tiba-tiba tertawa. "Oh, ternyata kamu istrinya, ya?" Aku memperingatkan Yuna dengan waspada. "Harus ada bukti kalau bicara. Kalau nggak, aku bisa nuntut kamu fitnah." "Fitnah?" Yuna mengeluarkan ponselnya dan membuka kotak suratnya. "Aku ngirim semua ini ke kamu, mau dicek dulu? Polisi bisa selidiki dengan gampang apakah kamu penerimanya." Aku berusaha mengambil ponsel Yuna, tetapi pintu tiba-tiba terbuka. Ben dan Clara masuk bersama beberapa polisi, Tatapan mereka sangat rumit. Ada kekecewaan, ada rasa ingin tahu, dan sikap apatis. "Dia bohong. Aku nggak tahu dia ngomong apa. Aku difitnah." Aku berusaha menjelaskan. "Fitnah atau bukan, akan ketahuan setelah diselidiki siapa penerimanya." Ben melirik Titan. "Tahan dia." "Kalian nggak bisa nahan aku, kalian nggak ada bukti." Aku mundur secara spontan dan tiba-tiba merasa pan

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.