Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Oleh: Webfic

Bab 109

Merry pun merasa agak terkejut. Dia belum sadar bahwa dia telah salah bicara. Bukankah Yuna barulah kekasih pujaan Arya, sedangkan Shani adalah seorang wanita murahan yang gagal menggoda Arya? "Semuanya, ayo duduk!" ujar Alex. Dia memerintahkan semua orang yang hadir untuk duduk. Aku pun tersenyum sinis. Merry jelas sudah menyinggung Arya. Aku bahkan mati dalam keadaan hamil. Bagi Arya, itu adalah hal yang sangat sial dan tidak boleh diungkit. "Semua orang sudah lapar, 'kan? Ayo makan dulu!" ujar Bu Guru untuk mengalihkan topik pembicaraan. Dia juga tidak tahu harus bagaimana menyelesaikan masalah ini. Bagaimanapun juga, semua yang ada di sini adalah muridnya. "Pak Arya, apa Bapak mendengar hal yang nggak seharusnya dibicarakan dan merasa terprovokasi? Berhubung sering berada di lingkungan yang buruk, sudah wajar kalian juga terpengaruh. Apa Bapak dan tunangan baru Bapak nggak takut dihantui?" ujarku. Kemudian, aku berjalan ke samping Yuna sambil tersenyum sinis dan berbisik, "Yuna, ka

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.