Bab 82
Satu sandal saja yang tersisa di kaki Sandra, sementara kaki lainnya menginjak lantai yang dingin.
Embusan angin malam membuat piama putihnya berkibar, memperlihatkan tubuhnya yang kurus dan lemah.
Dengan langkah goyah, dia berjalan ke arah Yunara.
Akan tetapi,
Angin yang kencang membuatnya tanpa sengaja jatuh tersungkur ke lantai.
Beruntung Yoel sigap menangkapnya.
Hingga mencegahnya terjatuh ke lantai.
Kedua mata Sandra tampak sembab, ia lantas memeluk Yoel dengan erat, tubuhnya gemetar seperti bunga yang layu diterpa badai.
Kain piama putihnya berkibar tertiup angin, membungkus tubuh keduanya, membuat jarak keduanya semakin dekat.
Adegan ini membuat siapa pun yang menyaksikan, akan menganggap mereka adalah pasangan yang saling mencintai hingga maut memisahkan.
Yunara hanya menatap pasangan menyedihkan ini dengan dingin, ekspresi wajahnya tetap sama tanpa ada perubahan.
Sebenarnya, ia enggan menyaksikan kemesraan mereka. Andai saja Yoel tidak memaksanya datang dengan melibatkan Samud
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda