Bab 47
Yunara berlutut di depan Samudra sambil memegang bahunya, lalu bertanya dengan suara lirih, "Bukannya akhir-akhir ini kita tinggal di rumah Nenek?"
"Bukannya Mami sudah pernah bilang? Papa akan punya kekasih baru. Kalau mereka sudah bersama, dia nggak akan bisa tinggal dengan kita lagi."
Yunara tak bisa menjelaskan hubungan segitiga ini pada Samudra dan hanya berusaha memberi tahu garis besarnya.
Samudra terus menggelengkan kepala. "Nggak! Aku nggak mau! Aku mau bareng Papa!"
Melihat anaknya mulai membuat keributan, Yunara bersiap untuk menenangkannya.
Pada momen ini, Yoel berjalan mendekat.
Pria itu datang menghampiri Samudra, lalu menggendongnya dan bertanya dengan lembut, "Ada apa?"
Samudra melihat papanya dengan sedih dan mata merah. "Mami bilang, Papa akan segera punya kekasih baru dan kita sekeluarga harus berpisah."
"Saat Papa menikah dengan kekasih baru, aku dan Mami nggak bisa pulang ke rumah!"
Mata Samudra berlinang air mata, sangat emosional ketika bicara sampai tubuhnya gem
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda