Bab 45
Wajah tampan itu terlihat agak melunak sebelum menjawab, "Kaki Papa habis diinjak anjing. Jangan khawatir, lanjut makan saja."
Saat menyebutkan "anjing", dia melirik Yunara.
Menaruh makna tersembunyi.
Mendengar ada anjing, Samudra langsung menyibak taplak meja untuk melihatnya.
Yunara segera menghentikannya. "Mana ada anjing di situ? Cepat makanlah."
Samudra yang mendengar perkataan Mami, menjadi kebingungan. "Tapi, Papa tadi bilang ada anjing, 'kan?"
Yoel mengangkat kelopak matanya perlahan dan pandangannya tertuju pada Yunara. Dia ingin melihat bagaimana Yunara menanggapi kebohongan ini.
Namun, ...
Yunara benar-benar tak memberi celah untuk mentertawakannya.
Tanpa belas kasihan, wanita itu berkata pada Samudra, "Papamu saja yang buta!"
Yoel merapatkan bibir, lalu mengelus-elus kepala anaknya. "Ya, Papa salah lihat. Kalau nggak gitu, mana mungkin Papa bisa menikah dengan mami kamu, 'kan?"
Yunara seketika naik pitam bak seekor kucing yang ekornya diinjak.
"Yoel, kalau makan bisa diam,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda