Bab 90 Mencampakkannya Demi Junior
Aku tidak tahu apakah Javier mendengar suara Calvin yang antusias di telepon atau tidak, tetapi ekspresi wajah Javier jelas menjadi suram.
Entah mengapa, aku merasa bersalah.
"Tenang saja, aku pasti tunggu di bandara besok sore."
Setelah menyimpan ponsel, aku melirik Javier yang berdiri di samping. Wajah Javier makin suram dan ada kejengkelan di matanya.
Aku berdeham, lalu berucap,
"Aku masuk dulu. Juniorku pulang besok, aku mungkin nggak sempat ketemu kamu dalam dua hari ini. Tapi jangan khawatir, kalau peluncuran merekku berjalan dengan lancar, profitnya nanti nggak akan sedikit."
Aku hendak turun dari mobil, tetapi Javier tiba-tiba memegang pergelangan tanganku dan menarikku.
Begitu mendongakkan kepala, aku bertemu dengan mata hitam Javier. Jantungku berdebar dengan kencang.
"Ada urusan lain?"
Javier menatapku dalam diam sambil memanyunkan bibir.
"Kamu mencampakkanku demi juniormu?"
Mencampakkan?
Apa-apaan?
Aku menatap Javier dengan bengong. Aku jelas merasakan kehangatan di ujung j
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda