Bab 632 Pandangan Menjadi Gelap
Gaston menatap Maura.
Begitu Maura menatap Firhan, dia berkata dengan lembut, "Mungkin kamu mengira aku berdarah dingin, tapi asal kamu tahu, banyak anak di dunia yang punya orang tua seperti itu. Hanya dengan memutuskan hubungan, kita bisa hidup dengan lebih nyaman."
Maura tidak memiliki pemikiran lama. Dia hanya punya satu prinsip, baik itu orang tua atau teman, jika kamu baik padaku, aku akan baik padamu. Jika kamu tidak baik padaku, jangan salahkan jika aku memutuskan hubungan.
Perasaan bersifat timbal balik, kenapa salah satu pihak harus menanggung penderitaan dan menerima tekanan moral?
Da pihak yang menyakiti orang lain bisa lolos dari hukuman moral karena tidak tahu malu?
Di mana logikanya?
"Hidup ini terasa panjang, tapi nyatanya sangat singkat. Yang terpenting adalah bersikap baik pada diri sendiri," ujar Maura lagi.
"Aku tahu, aku akan mengatasi rintangan ini." Firhan menatap Maura dengan hangat, "Terima kasih, putriku. Aku beruntung memilikimu hari ini. Kalau nggak, aku ngg
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda