Bab 598 Waktunya Pulang
"Kakek ...."
"Kakek!"
Suara jernih gadis itu terngiang kembali di benak Maura.
Maura tidak bisa menahan air matanya dan menangis. Dia mencengkeram pakaian Gaston dengan erat dan menangis tanpa sadar.
Dokter pun bergegas masuk.
Bangsal berada dalam kekacauan.
Gaston hanya bisa memeluk Maura, lalu buru-buru memberi tahu Nenek Maura, "Dia pasti ingat sesuatu."
Setelah berkata demikian, dia memeluk Maura dan berjalan keluar.
Nenek Maura mengambil kotak itu dan mengikuti Gaston.
...
Saat Maura bangun, itu sudah keesokan harinya.
"Kakek ... bagaimana kondisinya?" Dia duduk di tempat tidur dan bergumam.
"Dia dinyatakan meninggal dunia kemarin." Gaston memandangnya dengan khawatir.
Maura memeluk lututnya dan menatap kosong ke arah selimut putih itu tanpa berbicara.
"Apa yang kamu ingat?" Gaston menatapnya dengan kesedihan di hatinya.
Baru saja Kakek siuman, tetapi dia mengamuk hingga akhirnya meninggal dunia.
"Aku ingat sesuatu. Aku mendapati diriku sebagai anak kecil yang duduk di bahu Kakek
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda