Bab 279 Yang Mulia Putri Sangat Agung
Nenek Maura meletakkan lauk di meja, lalu dia bergumam dengan tidak senang.
"Mana mungkin aku ditipu semudah itu. Saat aku masih muda juga gadis yang angkuh di Desa Clair, begitu juga saat menikah juga kepada kakekmu yang paling tampan. Kamu tanya saja pada penduduk di Desa Clair, kapan aku pernah tertipu selama ini?"
Kata-kata neneknya berhasil membuat Maura tersenyum.
Dia tidak tahan teringat adegan neneknya mengambil sapu untuk mengusir orang yang menindasnya sambil berlari di desa.
Meskipun begitu, Maura juga tidak bisa melupakan bahwa sekarang dia adalah orang tua yang bahkan tidak begitu pandai menaiki taksi.
"Kota besar berbeda dari desa. Orang-orang di desa biasanya bertemu setiap hari, jadi pasti saling kenal, sedangkan orang-orang di kota besar, kamu mana tahu sikap mereka?" Maura tersenyum dan tidak lupa mengingatkan Nenek Maura.
"Aku mengerti. Maura, dia paksa kamu berbuat apa? Apa masalah pekerjaanmu sangat parah?" Nenek Maura menatap Maura dengan tatapan yang disertai per
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda