Bab 24 Apakah Kamu Cemburu?
Ketika mereka masuk ke aula, sedang waktunya berdansa.
Monica tidak memberi Maura kesempatan untuk bermalas-malasan. Dia membawa Maura ke tengah kerumunan.
Tadi memodifikasi gaun Lula sehingga hampir semua bulu di gaun Maura dicabut, memperlihatkan garis-garis gelap di dalamnya, membuatnya tampak makin misterius.
Paras Maura memang cantik, tubuhnya juga indah, terutama pinggangnya yang ramping tak tertandingi oleh siapa pun.
Begitu muncul, dia menarik perhatian banyak orang.
"Nona, bolehkah aku mengajakmu berdansa?" Seorang pria yang tampaknya keturunan Barat berjalan ke arah Maura dengan sangat antusias, kemudian mengajak Maura dengan sopan.
"Ti ...." Begitu Maura hendak mengatakan penolakannya, dia menangkap tatapan tajam Monica dari ekor matanya. Lantas dia tersenyum sambil berkata, "Tentu saja boleh."
Pria itu membawa Maura ke lantai dansa. Gaun Maura memperlihatkan punggung sehingga punggung tangan pria itu menempel di kulit punggungnya.
Pria itu sudah sangat sopan.
Maura masih me
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda