Bab 18
Ayah tiri yang biasanya sangat menyayanginya, kini tidak memedulikannya lagi.
Benny melambaikan tangannya, seperti sedang mengusir serangga pengganggu, dia menyuruh satpam mengusir Elsa dan ibunya.
Saat keluar dari pintu, Elsa masih belum menyerah.
Sambil memegang tiang pintu, Elsa berteriak, "Haris ... jangan memperlakukanku seperti ini! Aku hamil! Kamu harus tanggung jawab!"
Elsa berteriak makin kencang, tampak seperti wanita gila.
"Haris?" Benny langsung menoleh ke arah Haris.
Haris merasa muak. Dia ingin sekali tertawa, tetapi tidak bisa.
Haris menyesal karena pernah menyukai wanita yang sangat memuakkan ini.
"Paman Benny."
Haris mendekati Benny yang hampir sebagian rambutnya memutih, lalu berkata, "Aku nggak pernah menidurinya."
"Aku bersumpah, aku nggak pernah menidurinya."
"Bagus! Bagus!" Benny menghela napas lega dan melambaikan tangan lagi.
Satpam menyeret Elsa dan ibunya keluar, suara tangisan dan teriakan mereka berdua tidak terdengar lagi.
Hari sudah senja. Cahaya senja men
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda