Bab 952
Di dalam mobil menuju Kota Majaya.
Aurel berkata dengan penuh semangat, "Aku tahu, aku tahu kamu pasti bisa menang!"
Sebelumnya, Aurel merasa sangat tertekan dalam pertempuran ini. Sekarang, Adriel sudah beralih ke posisi yang menguntungkan sehingga membuatnya merasa lega!
"Syukurlah kalau bisa menang ... " gumam Ana sambil menghela napas lega.
Ana tanpa sadar mengepalkan tangannya. Karena terlalu kuat, tangannya jadi sedikit kebiruan.
Yasmin melihat adegan itu dengan eskpresi muram, lalu berkata dengan nada sinis, "Hanya menang sekali saja, kok. Masih banyak masalah yang menunggunya di belakang! Dia nggak akan bisa keluar dari Kota Majaya!"
"Diam! Kalau bukan karena Adriel, kamu sudah mati, tahu nggak?" seru Aurel dengan nada marah.
Plak!
Ana langsung menamparnya, kemudian menatap Yasmin dengan tatapan dingin, "Kamu harus dewasa sedikit. Kelak, kamu harus menghormati Adriel!"
Setelah mendapat tamparan, Yasmin hanya tersenyum sinis dan tidak berbicara. Dia melihat pemandangan itu denga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda