Bab 702
Saat itu, sebuah suara tiba-tiba terdengar, "Sebaiknya kamu suruh dia menunggu sebentar sebelum membuat panggilan."
Wiryo menoleh tajam ke arah suara itu dan melihat Adriel yang berkata dengan tenang. Wajahnya langsung menggelap.
"Jangan terlalu sombong. Keluarga Juwana dan keluarga Surya punya hubungan baik dengan Pak Eric. Mereka pasti akan ... "
Namun, Adriel hanya tersenyum sambil mengangkat ponselnya. "Maksudku, aku khawatir kalau dia menelepon Riko, teleponnya akan sibuk."
Wiryo terkejut sesaat, melihat Adriel dengan santai menempelkan teleponnya ke telinga. "Halo, ini Riko?"
Di tempat lain, Riko mengangkat teleponnya dengan senyum dingin di wajahnya.
"Bicaralah, berapa harga yang kamu siapkan untuk nyawamu?"
Memang, Riko telah menugaskan orang untuk terus memantau pergerakan Adriel. Begitu Adriel melangkah keluar dari Kota Silas, anak buahnya akan segera bergerak untuk menghabisinya.
Orang-orangnya terus melaporkan setiap gerakan Adriel kepadanya, jadi dia tahu situasi di sana d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda