Bab 58
Pedro mematikan rokok di tangannya, lalu tiba-tiba berdiri dan meningkatkan volume suaranya.
Brak!
Sebelum Pedro menyelesaikan ucapannya, pintu besar dibuka dengan keras. Seorang pria berbadan kuat dan berpakaian hitam langsung terbang masuk dan jatuh ke lantai.
Adriel masuk dari pintu depan.
"Pak Adriel, terima kasih atas kerja kerasmu," ucap Yunna sambil tersenyum.
...
"Nekat sekali kamu. Kalau aku nggak mengikutimu, kamu akan bagaimana?" kata Adriel sambil berjalan ke samping Yunna.
"Kamu pikir aku cuma nekat? Memangnya hal yang lain nggak sebesar kenekatanku?"
Yunna dengan sengaja menonjolkan payudaranya yang indah.
"Besar."
Adriel melihat gundukan besar dan putih itu sambil berkata dengan jujur.
Pedro melihat Adriel dan Yunna bermain-main di depannya seperti tidak ada masalah apa pun, sontak wajahnya langsung menjadi muram.
"Bagus kamu datang, sambil menyelam minum air, ini."
Pedro memberikan isyarat dengan tangannya, "Bunuh dia."
Pria yang berbekas luka di wajahnya yang selalu be
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda