Bab 508
Tamparan itu membuat wajah Fanny terasa begitu sakit, tetapi dia hanya bisa menahan air matanya sambil menurunkan kedua tangannya dengan terpaksa.
"Nona Fanny, bukankah kamu selalu membanggakan identitasmu sebagai nona besar? Kenapa sekarang kamu malah terlihat seperti seekor anjing betina yang minta diperkosa? Benar-benar murahan!" ujar Adriel.
Adriel sama sekali tidak menghormatinya dan menghinanya sesuka hatinya. Ini semua adalah karma yang pantas diterima oleh Fanny.
Adriel adalah seorang mahaguru, satu tamparan sudah cukup untuk membunuh orang biasa seperti Fanny. Hanya saja, Adriel tidak akan melewatkan kesempatan yang bagus ini.
Meski tamparan itu membekas di wajahnya, Fanny tetap saja merasakan malu yang luar biasa di dalam hatinya. Di saat yang bersamaan, Fanny juga merasakan perasaan senang yang sulit untuk dijelaskan.
Ada beberapa hal yang tidak akan diketahui kebenarannya kalau tidak dibuka terlebih dahulu!
Saat ini, Adriel sudah berhasil membuat Fanny menunjukkan jati diri
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda