Bab 417
Adriel tidak takut sama sekali. Hanya seorang menteri dari Nambia?
Hanya seekor semut besar saja.
Dia saja sudah memukuli Riko, apalagi hanya seorang anak menteri. Itu semua hanya hal kecil saja.
"Sialan! Tamatlah hidupmu. Adriel, kan? Aku nggak akan melupakanmu!" ucap Tanto.
Tanto menutupi wajahnya, dia merasa sangat terhina.
Namun, meskipun dia sangat marah, dia tetap tidak membalasnya. Orang kaya lebih menghargai kehidupan mereka. Dia tidak mau mengambil risiko untuk menyerang Adriel yang tidak layak baginya.
Jika dirinya sedikit terluka, satu keluarga Adriel juga tidak sanggup mengganti rugi!
Kelak dia akan menangkap Adriel dengan kekuatan resmi. Itu yang sesuai dengan identitasnya sendiri!
"Membalas saja nggak berani. Sungguh manusia nggak berguna," ucap Adriel acuh tak acuh.
Saat ini, terdengar suara baling-baling di tepi danau dan terlihat sebuah kapal mewah melaju ke arah mereka.
"Pak Riko mengirim orang untuk menjemputku! Tamatlah riwayatmu. Tunggu aku bertemu Pak Riko, aku pa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda