Bab 375
Nancy berhenti melangkah. Wahanya menunjukkan ekspresi terkejut dan bingung. Kemudian perasaan bingung tersebut berubah menjadi rasa benci.
Jika Adriel benar-benar punya cara melawan keluarga Gunawan, lalu kenapa dia bisa dipukuli hingga begitu parah!
Kalau bukan karena kedatangannya, dia masih belum bisa lepas dari serangan keluarga Gunawan.
Kematian sudah di depan mata, masih saja berbicara sombong!
"Kamu nggak hanya sombong, tapi juga sangat angkuh. Sepertinya aku salah menilaimu!" ucap Nancy.
"Keahlian medis ini terbuang sia-sia padamu. Jika aku memiliki keahlian medis seperti ini, aku akan mempergunakannya dengan sebaik mungkin!" lanjut Nancy.
Setelah selesai berbicara, dia pergi dengan penuh penyesalan dan kekecewaan.
Orang miskin tetaplah orang miskin. Meskipun Adriel mempelajari sedikit ilmu kedokteran, itu semua hanya keberuntungan saja!
Semua itu tetap tidak bisa mengubah sifat dasar orang miskin yang berjiwa besar dan sombong. Orang seperti itu berbeda dunia dengan dirinya.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda